London, Sebuah studi yang dilakukan Keele University di
Inggris, menemukan kandungan aluminium yang 100 kali lebih banyak pada
susu formula bayi daripada ASI. Bahkan level kandungan aluminium
tersebut 3 kali lebih tinggi pula daripada batas aluminium di air keran
di Inggris.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal BMC
Pediatrics itu meneliti 30 produk susu formula untuk bayi dan balita.
Terkait hal tersebut, Prof Christopher Exley, ketua tim peneliti,
mengatakan seharusnya pemerintah Inggris menetapkan batas kandungan
aluminium dalam susu bayi dan balita.
Ia juga mengaku pernah
melakukan penelitian serupa dengan hasil yang relatif sama terhadap 15
produk susu formula, tahun 2010. Prof Chris pun menyesalkan pihak
industri susu formula tidak berusaha menekan kandungan aluminium dalam
produk mereka. Demikian yang ia ungkapkan pada Mirror, Jumat
(11/10/2013).
"Kita tahu aluminium itu bahaya, tapi tak banyak
yang tahu seberapa parah dampak aluminium bagi kesehatan manusia. Publik
pasti juga sering mendengar bagaimana hubungan Alzheimer dan kondisi
neurologis lainnya serta pengaruhnya terhadap pembentukan tulang, dengan
asupan aluminium ke dalam tubuh," papar Prof Chris.
Meski
demikian Prof Chris menyebutkan pihaknya belum melakukan penelitian
tentang bagaimana aluminium ini akan berdampak terhadap kesehatan bayi
dalam jangka pendek ataupun panjang.
"Mestinya pemerintah segera
mengambil sikap, dan membuat ketentuan yang mengatur tentang kadar
aluminium dan kesehatan manusia. Dengan demikian indutri susu formula,
dalam hal ini susu formula untuk bayi dan balita, dapat segera merubah
rumusan produk mereka. Jangan membiarkan bom waktu aluminium ini meledak
dan menjatuhkan korban," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar