Kantor berita BBC mengabarkan, karyawan Dumex dituding membayar dokter dan perawat sebuah rumah sakit di Kota Tianjin untuk memasarkan produk susu formulanya. Tuduhan tersebut muncul dalam siaran stasiun televisi pemerintah, China Central Television, pada Ahad, 15 September 2013. Tayangan tersebut mengutip seorang mantan manajer penjualan Dumex yang tidak disebutkan namanya.
Kini manajemen Danone dan Dumex tengah menyelidiki kasus ini. Dalam keterangannya, manajemen Dumex mengaku sangat terkejut dengan tuduhan yang terlontar dalam tayangan China Central Television. Mereka kemungkinan tengah memeriksa para staf yang memasarkan produk susu formula ke rumah sakit.
Kasus ini muncul di tengah upaya pemerintah Cina untuk memberantas korupsi dan suap di sektor kesehatan. Danone bukanlah perusahaan pertama yang terseret skandal. Sebelumnya, raksasa farmasi asal Inggris, GlaxoSmithKline, ditengarai terlibat suap. Pemerintah Beijing juga menyelidiki dugaan monopoli harga oleh produsen susu formula asing, sehingga memaksa Nestle dan Danone menurunkan harga.
Korupsi dan suap dalam bisnis produk kesehatan kerap terjadi di Cina. Maklum saja, omzet bisnis kesehatan di Negeri Tirai Bambu ini sangat fantastis, US$ 350 miliar atau sekitar Rp 3.932 triliun dalam setahun!
Khusus untuk susu formula, pabrikan asing seperti Danone dan Nestle cukup diuntungkan karena menguasai hampir separuh pangsa pasar. Permintaan susu merek asing meningkat setelah muncul skandal susu yang tercemar formalin dan bahan plastik dalam beberapa tahun terakhir. Kasus ini membuat warga Cina tidak mempercayai kualitas produk lokal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar