Cari Blog Ini

Rabu, 16 Oktober 2013

Manfaat Ajaib ASI: Kurangi Risiko Bayi Kelebihan Berat Badan

Jakarta, Bagi bayi yang baru lahir, ASI atau Air Susu Ibu merupakan makanan utama dengan nutrisi yang super lengkap. Belum lagi manfaatnya yang luar biasa. Bahkan sebuah studi baru memastikan menyusui dapat menurunkan risiko obesitas anak.

Bahkan risiko obesitas yang diturunkan tak tanggung-tanggung yaitu mencapai separuh atau 50 persen ketika si anak mencapai usia delapan tahun.

Risikonya juga berkurang 15 persen bagi bayi yang disusui selama enam bulan saja, dibandingkan bayi-bayi yang hanya diberi susu formula.

Tim peneliti telah membuktikan temuan mereka dengan melibatkan 43.000 anak asal Jepang yang dimintai keterangan tentang pola makan (minum ASI) mereka saat masih kecil pada tahun 2001.

Peneliti juga menggunakan ukuran standar internasional underweight (berat badan rendah), berat badan normal dan overweight (kelebihan berat badan) partisipan ketika menginjak usia tujuh dan delapan tahun dengan menghitung indeks massa tubuh berdasarkan jenis kelamin dan usia.

Diketahui 20 persen partisipan ini mendapatkan ASI eksklusif (hanya minum ASI saja) selama enam bulan.

Dari situ dipastikan bahwa pemberian ASI eksklusif pada enam atau tujuh bulan pertama pasca kelahiran terbukti dapat menurunkan risiko kelebihan berat badan dan obesitas diantara anak-anak sekolah tersebut, terutama bila dibandingkan dengan anak yang diberi susu formula.
Saat usianya beranjak menjadi tujuh tahun, anak-anak yang diberi ASI berisiko 15 persen lebih kecil untuk mengalami kelebihan berat badan dan 45 persen lebih kecil untuk menjadi obesitas.

Penurunan risiko kelebihan berat badan pun terjadi setahun berikutnya atau ketika si anak mencapai usia delapan tahun, tapi peluang penurunan risikonya justru semakin meningkat yaitu hingga 55 persen.

Untuk menguatkan temuan mereka, peneliti juga mempertimbangkan faktor lain seperti jenis kelamin, waktu yang dihabiskan untuk menonton televisi dan bermain komputer, serta faktor dari sang ibu, diantaranya tingkat pendidikan, status merokoknya dan apakah si ibu bekerja atau tidak.

"Menyusui telah lama dikaitkan dengan penurunan risiko kelebihan berat badan dan obesitas di kalangan anak-anak sekolah di Jepang. Lagipula menyusui memang dapat menyebabkan perlambatan penambahan berat badan dan membentuk pola makan yang lebih sehat," ungkap ketua tim peneliti, Michiyo Yamakawa dari Okayama University Graduate School of Medicine, Dentistry, and Pharmaceutical Sciences, Okayama City.

Sebaliknya, Yamakawa juga menambahkan pemberian susu formula pada bayi justru meningkatkan produksi sel-sel lemak dalam tubuhnya sehingga menyebabkan penambahan berat badan pada masa kanak-kanak.

Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal JAMA Pediatrics.

13 Tenaga Medis Dihukum Karena Kasus Suap Susu Formula di China

Dyah Oktabriawatie Waluyani - detikFood
thumbnailJakarta - Sebanyak 13 orang tenaga medis di China Utara, Tianjin Municipality dihukum karena kasus suap. Kasus suap ini diketahui dilakukan oleh sebuah produsen susu formula Prancis. Pada hari Senin kasus ini diputus pengadilan.

Pada bulan September 2013, China Central Television, melaporkan bahwa sebuah perusahaan susu dari Prancis yang memasarkan produk susu formula, telah memberikan suap kepada staf medis di Tianjin Central Hospital of Obstetrics and Gynecology. Tujuannya agar para tenaga medis memberikan susu formula pada bayi yang baru lahir.

Seperti yang diberitakan ChinaDaily (15/10/2013), kasus suap ini bertujuan agar produk susu formula bayi semakin laris terjual. Untuk mengatasi masalah ini, biro kesehatan Tianjin, bersama dengan pemerintah daerah dan polisi, berjanji untuk menyelidiki skandal tersebut hingga tuntas.

Menurut hasil penyelidikan yang diterbitkan oleh pemerintah daerah, ada sekitar 116 orang dari 85 rumah sakit dan organisasi kesehatan telah menerima suap dari perusahaan susu formula dari Prancis ini. Mereka diminta untuk memperkenalkan dan merekomendasikan susu formula bayi kepada orang tua bayi yang baru melahirkan. Caranya dengan memberikan sampel produk secara gratis.

Cara ini dianggap sebagai pelanggaran yang serius. Sebanyak 13 orang tenaga medis diberi hukuman termasuk pembatalan lisensi medis dan pengurangan gaji. Selain itu, enam pejabat dari departemen medis tingkat daerah kota dan Kabupaten juga telah menerima sanksi administratif dan catatan peringatan.

National Health and Family Planning Commission, juga angkat bicara dan melakukan tindakan untuk mengatasi masalah ini. Sejak kasus ini ditemukan, secara ketat tiap rumah sakit diminta untuk mematuhi hukum yang berlaku mengenai pemberian ASI dan pemberian susu formula saat menyapih.


BAGAIMANA DENGAN DIINDONESIA,KASUS SUAP TERHADAP TENAGA KESEHATAN?
LALU BAGAIMANA DENGAN PENYUAPAN TENAGA KESEHATAN OLEH PIHAK PRODUSEN SUSU FORMULA?
(odi/fit)
detik.com

Danone Hadapi Tuduhan Suap Baru di China

BBCIndonesia.com
Merek makanan dan susu bayi produk asing menguasai pasar China.

Sebuah unit usaha milik grup perusahaan makanan asal Prancis, Danone telah memulai sebuah penyelidikan terkait klaim terjadinya penyuapan di China.

Laporan harian China, 21st Century Business Herald menuding Nutricia yang merupakan perusahaan pembua susu formula, Karicare telah menyuap sejumlah dokter untuk meningkatkan penjualan.

Laporan yang mengutip keterangan dari seseorang dengan identitas dirahasiakan itu mengklaim bahwa Nutricia telah memberikan sejumlah hadiah dan tiket perjalanan kepada 100 dokter pada 14 rumah sakit di Beijing.

Tuduhan ini merupakan tuduhan kedua yang diarahkan kepada unit perusahan Danone dalam beberapa pekan terakhir.

"Saat ini kami masih belum mengetahui detailnya," kata Juru Bicara Nutricia di Cina, Zhao Qinhua seperti dikutip oleh kantor berita Reuters.

"Kami perlu menunggu dan melihat apa hasil investigasi sebelum kami membuat rencana kami"

Kuasai pasar


Sebelumnya pada awal bulan ini, laporan China Central Television, CCTV menuduh Dumex, sebuah merek makanan yang juga dikuasai Danone , telah menyuap sejumlah dokter untuk meningkatkan penjualan.

Dalam laporannya mereka mengatakan perusahaan itu memberikan dana sponsor atau bayaran hingga US$ 1.632 atau Rp 18,7 juta.

Dumex mengatakan mereka kaget dengan tuduhan tersebut dan tengah menyelidikinya.

Tahun ini perusahaan makanan asal Prancis tersebut juga menghadapi sejumlah masalah di Cina.

Perusahaan itu terpaksa memangkas harga susu formula bayi produksinya hingga 20% setelah lembaga pengawas di Cina mengeluarkan rencana untuk mengenakan denda karena dituduh telah melakukan permainan dalam penetapan harga.

Permintaan produk susu bermerek asing meningkat di Cina setelah skandal susu tercemar mengakibatkan ketidakpercayaan masyarakat kepada perusahaan lokal.

Menurut beberapa perkiraan, merek asing sekarang menguasai sekitar setengah dari seluruh penjualan susu bayi di Cina.

Meski demikian sejumlah perusahaan saat ini menjadi target penyelidikan terkait adanya korupsi yang terjadi di sektor kesehatan negara itu.


(bbc/bbc)

Dugaan suap Danone di Cina diselidiki

dumex
Setengah penjualan susu formula di Cina dikuasai oleh merek asing.
Sebuah perusahaan makanan bayi yang dimiliki oleh raksasa makanan-minuman asal Prancis, Danone, menyelidiki dugaan suap yang dilakukan perusahaan itu kepada staf rumah sakit di Cina agar mereka menggunakan produknya.
Awak perusahaan merek susu bayi Dumex dituding membayar dokter dan perawat di kota sebelah utara Tianjin untuk menjual produk susu formula mereka.

Dumex mengatakan mereka "sangat terkejut" dengan tuduhan yang disiarkan oleh stasiun televisi pemerintah, China Central Television, pada hari Minggu (15/09), lalu.
Laporan tersebut mengutip seorang mantan manajer penjualan Dumex yang tidak disebutkan namanya.
Cina saat ini sedang fokus menindak kasus-kasus korupsi di pasar kesehatan yang nilai keseluruhannya mencapai US$350 miliar.
Beberapa penyelidikan menargetkan perusahaan asing, termasuk raksasa farmasi Klik GlaxoSmithKline asal Inggris.
Beijing juga telah menyelidiki dugaan monopoli harga oleh produsen susu formula asing, sehingga memaksa Nestle dan Danone Klik menurunkan harga beberapa produk susu formula bayi mereka di Cina.
Permintaan untuk merek asing meningkat di China setelah Klik skandal susu tercemar dalam beberapa tahun terakhir menyebabkan ketidakpercayaan konsumen setempat terhadap produsen lokal.
Menurut beberapa perkiraan merek asing sekarang menguasai sekitar setengah penjualan susu bayi di Cina.
www.detik.com

9 Juta Bayi dan Ibu Menyusui Terancam Kurang Gizi Gara-gara Pemerintahan AS Tutup

Angga Aliya - detikfinance
http://images.detik.com/content/2013/10/04/4/asir.jpgJakarta - Dampak dari ditutupnya pemerintahan Amerika Serikat (AS) makin parah saja. Kali ini mengancam sekitar 9 juta bayi dan ibu menyusui di negeri Paman Sam itu.

Ibu dan anak dari golongan menengah ke bawah terancam kekurangan gizi gara-gara program kesehatannya dihentikan oleh pemerintah sehubungan dengan dirumahkannya pegawai federal buntut dari ditutupnya pemerintahan. Nah, para kaum ibu beserta bayinya tersebut mengandalkan program ini demi kesehatan dan pertumbuhan yang baik.

Program ini membagi-bagikan voucher untuk membeli makanan berkualitas tinggi, asupan khusus ibu menyusi, susu formula untuk bayi serta diskon di klinik persalinan seluruh AS.

Departemen Agrikultur AS memperkirakan program WIC ini masih berlangsung untuk beberapa pekan lagi, tapi jika pemerintah tetap ditutup makan program ini akan mandek.

Direktorat Layanan Makanan dan Nutrisi AS memang masih punya dana cadangan sekitar US$ 125 juta (Rp 1,2 triliun) yang bisa dipakai menyokong program tersebut. Namun jumlah itu masih sangat kecil jika dibandingkan yang diajukan ke pemerintah pusat sebanyak US$ 7 miliar (Rp 70 triliun).

Sejauh ini, wilayah yang sangat merasakan dampak dari berhentinya program ini adalah Arkansas dan Utah. Menurut Douglas Greenaway, kepala organisasi nirlaba National WIC Association, sebanyak 65.000 ibu dan bayi di Utah sudah berhenti menerima layanan ini.

"Ada konsekuensi terhadap kesehatan sang anak ketika sang ibu tidak lagi mendapatkan makanan dan nutrisi yang seimbang. Ditambah tidak ada lagi susu formula dan ASI untuk sang bayi," ujarnya seperti dikutip Forbes, Jumat (4/10.2013).

Sampai Rabu kemarin, Direktur WIC Margaret Saunders menegaskan pihaknya masih beroperasi meski tidak secara penuh. Ia saat ini bertanggung jawab untuk prorgram WIC di Chicago dan sekitaran Cook County.

"Kami masih melayani sekitar 50.000 ibu menyusui. Masih banyak lagi orang yang harus dilayani," ujar Saunders.
(ang/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!

Waspada! Ada Susu Formula Bayi yang Mengandung Aluminium Kadar Tinggi

Vela Andapita - detik.com detikHealth
London, Sebuah studi yang dilakukan Keele University di Inggris, menemukan kandungan aluminium yang 100 kali lebih banyak pada susu formula bayi daripada ASI. Bahkan level kandungan aluminium tersebut 3 kali lebih tinggi pula daripada batas aluminium di air keran di Inggris.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal BMC Pediatrics itu meneliti 30 produk susu formula untuk bayi dan balita. Terkait hal tersebut, Prof Christopher Exley, ketua tim peneliti, mengatakan seharusnya pemerintah Inggris menetapkan batas kandungan aluminium dalam susu bayi dan balita.

Ia juga mengaku pernah melakukan penelitian serupa dengan hasil yang relatif sama terhadap 15 produk susu formula, tahun 2010. Prof Chris pun menyesalkan pihak industri susu formula tidak berusaha menekan kandungan aluminium dalam produk mereka. Demikian yang ia ungkapkan pada Mirror, Jumat (11/10/2013).

"Kita tahu aluminium itu bahaya, tapi tak banyak yang tahu seberapa parah dampak aluminium bagi kesehatan manusia. Publik pasti juga sering mendengar bagaimana hubungan Alzheimer dan kondisi neurologis lainnya serta pengaruhnya terhadap pembentukan tulang, dengan asupan aluminium ke dalam tubuh," papar Prof Chris.

Meski demikian Prof Chris menyebutkan pihaknya belum melakukan penelitian tentang bagaimana aluminium ini akan berdampak terhadap kesehatan bayi dalam jangka pendek ataupun panjang.

"Mestinya pemerintah segera mengambil sikap, dan membuat ketentuan yang mengatur tentang kadar aluminium dan kesehatan manusia. Dengan demikian indutri susu formula, dalam hal ini susu formula untuk bayi dan balita, dapat segera merubah rumusan produk mereka. Jangan membiarkan bom waktu aluminium ini meledak dan menjatuhkan korban," pungkasnya.
London, Sebuah studi yang dilakukan Keele University di Inggris, menemukan kandungan aluminium yang 100 kali lebih banyak pada susu formula bayi daripada ASI. Bahkan level kandungan aluminium tersebut 3 kali lebih tinggi pula daripada batas aluminium di air keran di Inggris.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal BMC Pediatrics itu meneliti 30 produk susu formula untuk bayi dan balita. Terkait hal tersebut, Prof Christopher Exley, ketua tim peneliti, mengatakan seharusnya pemerintah Inggris menetapkan batas kandungan aluminium dalam susu bayi dan balita.

Ia juga mengaku pernah melakukan penelitian serupa dengan hasil yang relatif sama terhadap 15 produk susu formula, tahun 2010. Prof Chris pun menyesalkan pihak industri susu formula tidak berusaha menekan kandungan aluminium dalam produk mereka. Demikian yang ia ungkapkan pada Mirror, Jumat (11/10/2013).

"Kita tahu aluminium itu bahaya, tapi tak banyak yang tahu seberapa parah dampak aluminium bagi kesehatan manusia. Publik pasti juga sering mendengar bagaimana hubungan Alzheimer dan kondisi neurologis lainnya serta pengaruhnya terhadap pembentukan tulang, dengan asupan aluminium ke dalam tubuh," papar Prof Chris.

Meski demikian Prof Chris menyebutkan pihaknya belum melakukan penelitian tentang bagaimana aluminium ini akan berdampak terhadap kesehatan bayi dalam jangka pendek ataupun panjang.

"Mestinya pemerintah segera mengambil sikap, dan membuat ketentuan yang mengatur tentang kadar aluminium dan kesehatan manusia. Dengan demikian indutri susu formula, dalam hal ini susu formula untuk bayi dan balita, dapat segera merubah rumusan produk mereka. Jangan membiarkan bom waktu aluminium ini meledak dan menjatuhkan korban," pungkasnya.

Rabu, 09 Oktober 2013

Job Vacancy at Sarihusada as MT

Kami melakukan training terstruktur bagi para lulusan universitas melalui program Management Trainee Sari Husada untuk mengantisipasi kebutuhan akan pemimpin masa depan yang berkualitas (pada level supervisor ke atas), untuk menghadapi kompetisi dan tantangan-tantangan baru dalam dunia bisnis serta untuk memperkuat organisasi dalam 5 hingga 10 tahun ke depan.

Kami mempersiapkan para peserta training untuk memasuki posisi manajemen pada level pertama dengan memastikan perkembangan kompetensi umum dan minimum di Sari Husada.

Program ini disusun untuk memberikan pemahaman tentang bisnis Sari Husada termasuk fungsi dasar, proses bisnis serta kompetensi-kompetensi manajerial dan fungsional/teknis dalam waktu singkat yaitu 12 bulan. Program ini terbuka untuk seluruh kandidat baik dari internal maupun eksternal Sari Husada dengan persyaratan sebagai berikut :

KANDIDAT EKSTERNAL

  • Warga Negara Indonesia
  • Memiliki ijazah S1 dari universitas terkemuka
  • IPK >3.0
  • Laki/Perempuan (belum berkeluarga)
  • Umur <27 th
  • Mampu mengoperasikan aplikasi Microsoft Office
  • Mampu berkomunikasi dalam Bahasa Inggris baik lisan maupun tertulis dengan baik
  • Bersedia untuk ditempatkan di berbagai unit operasi Sari Husada di seluruh Indonesia


KANDIDAT INTERNAL

  • Warga Negara Indonesia
  • Memiliki ijazah S1 dari universitas terkemuka
  • IPK >3.0
  • Laki-laki/Perempuan
  • Umur < 30 th
  • Mampu mengoperasikan aplikasi Microsoft Office
  • Mampu berkomunikasi dalam Bahasa Inggris baik lisan maupun tertulis dengan baik
  • Bersedia untuk ditempatkan di berbagai unit operasi Sari Husada di seluruh Indonesia

Keuntungan Bisnis Susu Formula

Perputaran uang di bisnis susu formula mencapai Rp 6 triliun setahun. Sepertiganya milik kelas premium dan sisanya kelas biasa. Di kelas premium persaingan sangat ketat. Di kelas biasa, Pada Nestle untuk produk susu mempunyai angka penjualan mencapai hampir 50%. Sisanya, tentunya dibagi dengan pemain lain seperti Sari Husada atau Friesche Flag, produsen susu Bendera sebenar nya dapat menlakukan persaingan terhadap produk susu keluaran Nestle.
Kontribusi penjualan susu di seluruh dunia cukup lumayan untuk menggembungkan kas Nestle. Susu formula milik Nestle yang tergolong kelas menengah ini adalah Lactogen. Pendatang baru untuk jenis produk susu Nestle mempunyai pesaing yaitu PT Sari Husada. Produsen susu anak SGM, Lactamil, dan Vitalac ini dalam setahun bisa memproduksi susu sebanyak 41.500 ton. Dari jumlah itu, Untuk keperluan produk sendiri sebanyak 80% Angka penjualannya pun terus meningkat. Pada 2003 lalu, angka penjualannya mencapai Rp 1,1 triliun, meningkat dari Rp 1,02 triliun tahun sebelumnya. Adapun laba bersihnya mencapai Rp 220,6 miliar. Jadi, sepanjang tahun 2003 pertumbuhan volume bertambah sebesar 16%. ”Laba bersih bertumbuh sebesar 24,4 Produk Sari Husada seperti Vitalac adalah sekelas dengan Dancow milik Nestle. Semula keduanya memang rukun-rukun saja. Bahkan saling berbagi pasar. Namun, sejak awal 2004, Sari Husada pun tak malu lagi membikin produk yang bersaing seperti Vitalac 1, 2, dan 3, SGM 1,2 ,3, dan 4, serta Vitalac LF (Lactosa Free) itu berimpit ketat dengan produk Nestle seperti Dancow dan Lactogen.
http://meilianasarihasibuan.blogspot.com/

Jual Susu Formula, Danone Diduga Menyuap Dokter


Jual Susu Formula, Danone Diduga Menyuap Dokter
TEMPO.CO, Beijing - Produsen makanan dan minuman kelas dunia, Danone, kini tersandung perkara. Anak usaha Danone, Dumex, diduga terlibat suap dalam menjual susu formula untuk bayi di Cina.

Kantor berita BBC mengabarkan, karyawan Dumex dituding membayar dokter dan perawat sebuah rumah sakit di Kota Tianjin untuk memasarkan produk susu formulanya. Tuduhan tersebut muncul dalam siaran stasiun televisi pemerintah, China Central Television, pada Ahad, 15 September 2013. Tayangan tersebut mengutip seorang mantan manajer penjualan Dumex yang tidak disebutkan namanya.

Kini manajemen Danone dan Dumex tengah menyelidiki kasus ini. Dalam keterangannya, manajemen Dumex mengaku sangat terkejut dengan tuduhan yang terlontar dalam tayangan China Central Television. Mereka kemungkinan tengah memeriksa para staf yang memasarkan produk susu formula ke rumah sakit.

Kasus ini muncul di tengah upaya pemerintah Cina untuk memberantas korupsi dan suap di sektor kesehatan. Danone bukanlah perusahaan pertama yang terseret skandal. Sebelumnya, raksasa farmasi asal Inggris, GlaxoSmithKline, ditengarai terlibat suap. Pemerintah Beijing juga menyelidiki dugaan monopoli harga oleh produsen susu formula asing, sehingga memaksa Nestle dan Danone menurunkan harga.

Korupsi dan suap dalam bisnis produk kesehatan kerap terjadi di Cina. Maklum saja, omzet bisnis kesehatan di Negeri Tirai Bambu ini sangat fantastis, US$ 350 miliar atau sekitar Rp 3.932 triliun dalam setahun!

Khusus untuk susu formula, pabrikan asing seperti Danone dan Nestle cukup diuntungkan karena menguasai hampir separuh pangsa pasar. Permintaan susu merek asing meningkat setelah muncul skandal susu yang tercemar formalin dan bahan plastik dalam beberapa tahun terakhir. Kasus ini membuat warga Cina tidak mempercayai kualitas produk lokal

Mantan Direksi, Laporkan Presdir Aqua ke Polisi

Berawal dari kisruh pemutusan hubungan kerja, Presdir Aqua dituduh telah menggelapkan hak mantan seorang direksi Aqua.

Masih ingat dengan Gilbert Bui? Ia adalah warga negara Perancis yang pernah menggugat PT Tirta Investama (Aqua) dan Danone Asia PTE Ltd. di Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) Jakarta, setahun silam.

Setelah gugatannya di PHI kandas, Gilbert yang pernah menjabat sebagai Direktur Keamanan Aqua, tetap menempuh berbagai upaya untuk memperjuangkan haknya. Mulai dari korespodensi dengan pihak Kedubes Perancis di Jakarta hingga mengadukan dugaan adanya praktik diskriminasi dan pelanggaran HAM oleh Aqua ke Komnas HAM.

Belakangan, Gilbert pun menempuh jalur pidana dengan melaporkan Pascal De Petrini, mantan Presiden Direktur (Presdir) dan Bernard Ducros, Presdir Aqua ke Polda Metro Jaya, pekan lalu. Tidak tanggung-tanggung, Gilbert menuduh kedua pejabat Aqua itu telah melakukan tindak pidana penggelapan dalam jabatan.

Arifin Harahap, kuasa hukum Gilbert, menyatakan, upaya melapor secara pidana terpaksa dilakukan lantaran Aqua tidak kunjung memperhatikan nasib Gilbert. Sejak Januari 2006, nasib Gilbert berada dalam kondisi memprihatinkan, baik secara ekonomi maupun kesehatannya. Makin diperparah dengan tindakan intimidasi yang dilakukan pihak Aqua, Arifin membeberkan.

Secara matematis, berdasarkan penghitungan yang dibuat Gilbert, para petinggi Aqua itu diduga telah menilep hak Gilbert hingga sebesar 308 ribu Euro atau sekitar Rp4,18 milyar. Kami menggunakan Pasal 372 dan atau 374 KUHP untuk menjerat terlapor,  tambahnya.

Arifin juga mengaku bersimpati dengan kondisi Gilbert saat ini. Betapa tidak, meskipun berkewarganegaraan asing, Gilbert seharusnya tetap dipandang sebagai manusia yang memiliki dan harus dilindungi hak asasinya oleh pemerintah Indonesia.

Dihubungi terpisah, Effendi Sinaga, kuasa hukum Aqua mengaku menyesalkan tindakan Gilbert. Menurut Effendi, baik Gilbert maupun kuasa hukumnya sudah salah kaprah dalam memandang masalah ini.

Apa yang digelapkan oleh Aqua? cetus Effendi. Ia berpendapat, dalam konteks tindak pidana penggelapan, seharusnya sudah diketahui terlebih dahulu status kepemilikan objek yang menjadi sengketa. Effendi berdalih, jika yang menjadi objek adalah gaji, maka dipastikan tidak ada penggelapan.

Karena Aqua sudah membayarkan semua gaji yang bersangkutan, ungkapnya. Demikian juga halnya jika yang dimaksud Gilbert adalah uang pesangon. Karena belum ada putusan PHI yang menyatakan dia berhak atas pesangon, jadi atas dasar apa dia menuduh sudah ada penggelapan? tegasnya.

Lagi pula, lanjut Effendi, Gilbert tidak berhak atas uang pesangon. Mengacu pada UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, tenaga kerja asing di Indonesia harus dipekerjakan dengan status Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) alias sistem kontrak. Sementara pekerja dengan sitem kontrak tidak berhak atas pesangon, ujarnya.

Bisa Diberlakukan
Sebelumnya, Effendi menceritakan bahwa gugatan Gilbert di PHI dimentahkan hakim. Pasalnya, hakim merasa tidak memiliki kompetensi untuk memeriksa dan mengadili perkara ini.

Menurut hakim, kata Effendi, otoritas hukum di Singapura yang lebih berwenang. Karena kontrak kerja antara Gilbert dan Danone dibuat dan tunduk pada hukum sana (Singapura, red). Di dalam kontrak juga disebutkan bahwa ketika ada sengketa, hukum Singapura yang akan dipakai, tuturnya.

Arifin berpendapat lain. Meskpun hanya berdasarkan kontrak secara lisan dengan Aqua, status hubungan kerja Gilbert dengan Aqua harus tunduk pada ketentuan UU Ketenagakerjaan. Semua pekerja, baik WNI maupun WNA, berhak dan wajib memperoleh kontrak kerja Indonesia dalam bahasa Indonesia, kilahnya.

Pernyataan Arifin diamini Aloysius Uwiyono. Pengajar Hukum Ketenagakerjaan Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini berpendapat, hukum Indonesia bisa digunakan oleh Gilbert. Ketika ada tenaga kerja asing yang terikat kontrak yang tunduk dengan sistem hukum luar negeri, namun dalam prakteknya bekerja di Indonesia, maka hukum Indonesia lah yang diberlakukan. Semua pihak, baik pekerja maupun pemberi kerja harus tunduk pada ketentuan itu, urainya.

Sebagai contoh, lanjut Aloysius, status tenaga kerja asing secara otomatis akan didemosi ketika bekerja di Indonesia menjadi karyawan tidak tetap. Meskipun awalnya si tenaga asing itu berstatus karyawan tetap dalam kontraknya dengan perusahaan asing di luar Indonesia, imbuhnya. Hal tersebut juga berlaku ketika terjadi sengketa, dimana hukum Indonesia harus dikedepankan untuk memecah kebuntuan.

Tanpa hak
Pada kesempatan yang sama, Effendi menceritakan bahwa sebelumnya pihak Aqua sudah terlebih dulu melaporkan Gilbert ke kepolisian. Kami laporkan karena Gilbert masih menempati rumah dinas fasilitas milik Aqua. Padahal sudah hampir dua tahun dia tidak punya hak menempatinya, kata Effendi.

Seorang sumber Hukumonline membenarkan pernyataan Effendi. Namun, lanjutnya, keputusan Gilbert untuk bertahan di rumah itu bukan tanpa alasan. Ketidakmampuan Gilbert secara ekonomi untuk menyewa tempat lain adalah salah satu alasannya. Sementara di sisi lain, Gilbert merasa tidak berani untuk kembali ke negara asalnya. Gilbert takut kalau pulang ke Perancis akan dijerat dengan kejahatan penggelapan pajak, karena kabarnya Aqua tidak pernah membayarkan pajaknya ke Perancis.

Effendi dengan tegas menolak tuduhan itu. Menurutnya, Aqua secara rutin membayarkan pajak penghasilan Gilbert ke instansi yang berwenang di Indonesia. Selain itu, kami juga sudah pernah menawarkan biaya pemulangan ke negara asal. Namun dia tolak. Dia lebih memilih bersengketa di PHI, tuturnya.

Seperti pernah diberitakan, Gilbert adalah warga negara Perancis yang memiliki kontrak kerja dengan Danone Asia di Singapura. Oleh Danone Asia, Gilbert ditempatkan di Aqua. Namun sejak Juni 2006, Danone tidak memperpanjang kontrak Gilbert. Merasa hanya sebagai penampung, Aqua manut dengan keputusan Danone.

Sebelum ke PHI, perkara ini pernah dibahas di tingkat Disnakertrans Jakarta Timur. Dalam anjurannya, Disnakertrans menyatakan bahwa Gilbert masih menjadi karyawan Aqua dan masih berhak atas gaji dan fasilitas hingga semua pihak menyetujui status PHK Gilbert. Saat ini, pemeriksaan perkara di tingkat kasasi masih berjalan. 
www.hukumonline.com

Pengadilan Gelar Rapat Kreditor Koperasi Danone-Aqua

Kuasa hukum Koperasi menilai hakim keliru melihat keberadaan koperasi karyawan di lingkungan Danone-Aqua.
Pengadilan Gelar Rapat Kreditor Koperasi Danone-Aqua
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Gelar Rapat Kreditor Koperasi Danone-Aqua. Foto: SGP
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menggelar rapat bagi para kreditor Koperasi Danone Aqua, Selasa (14/2).  Ini adalah rapat pertama setelah pekan lalu majelis hakim menyatakan Koperasi Danone berada dalam status Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Sementara.

Dalam rapat ini, kuasa hukum Koperasi Mudarwan Yusuf masih mempersoalkan putusan hakim yang menghukum kliennya berada dalam status PKPU Sementara.

Yusuf menjelaskan setidaknya ada 27 koperasi karyawan Danone-Aqua yang tersebar di beberapa lokasi perusahaan PT Tirta Investama. Masing-masing koperasi itu adalah badan hukum koperasi yang terpisah.

“Pengurusnya juga berbeda-beda antara koperasi yang satu dengan yang lain. Jadi ada Koperasi Karyawan Ciputat, Koperasi Karyawan Kawasan Pulogadung, dan lain-lain,” kata Yusuf kepada hukumonline, Selasa (14/2).


Lantaran berbeda badan hukum dan pengurus, Yusuf mengaku heran dengan keputusan majelis hakim yang menganggap kliennya adalah induk dari semua koperasi karyawan Danone sehingga harus bertanggung jawab atas semua simpanan anggotanya. “Secara hukum yang harus bertanggung jawab adalah masing-masing koperasi tempat anggota itu tercatat.”

Untuk diketahui, permohonan PKPU ini diajukan dua pemohon yang juga mantan karyawan Aqua, Syamsuri dan Ratna Siandani pada 17 Januari 2012 lalu. Mereka mengajukan PKPU terhadap Koperasi Karyawan Danone Aqua Grup yang beralamat di Kawasan Industri Pulogadung. Syamsuri dan Ratna, menurut Yusuf, masing-masing tercatat sebagai anggota Koperasi Karyawan Citeureup dan Ciputat.

Syamsuri yang bekerja sejak 1983 mengaku menyerahkan simpanan pokok dan simpanan wajib yang tiap bulannya langsung dipotong dari gajinya. Namun ketika ia mengundurkan diri pada Maret 2004, sampai saat ini ia mengaku belum dapat mengambil simpanan pokok dan wajib itu yang totalnya adalah Rp1,34 juta.

Sementara, Ratna Siandani yang bekerja sejak Februari 1983 mengaku tak bisa menikmati simpanan pokok, wajib dan sukarela yang totalnya mencapai Rp145,9 juta. Padahal Ratna sudah pensiun dari perusahaan terhitung 21 Maret 2011.

Lewat kuasa hukumnya, Marx Andryan, Syamsuri dan Ratna mengajukan permohonan PKPU ke Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Dan majelis hakim pun mengabulkan permohonan itu.

Pembagian saham
Selain masalah simpanan wajib dan pokok, Marx Andryan, di dalam rapat kreditor mempertanyakan masalah kompensasi pembagian saham.

Sekadar informasi, ketika Aqua menjadi perusahaan terbuka (go public), Aqua membagi saham kepada para karyawan melalui Koperasi. Namun ketika Aqua memutuskan keluar dari lantai bursa (go private) pada 2010, Aqua membeli kembali saham karyawan tersebut senilai Rp54 miliar.

Menurut Marx, dua klien dan ratusan mantan karyawan Aqua yang lain juga berhak atas saham dan kompensasinya ketika Aqua membeli kembali saham tersebut. Nyatanya, tak ada sepeser pun yang diterima oleh Syamsuri, Ratna dan mantan karyawan yang lain.

Terkait hal ini, Yusuf membantahnya. Menurut dia, persoalan kompensasi atas pelepasan saham itu adalah urusan internal Koperasi yang telah disepakati dalam Rapat Anggota Tahunan Koperasi (RAT).

“Hasil RAT memutuskan yang hasil saham Rp54 miliar itu dibagikan kepada seluruh koperasi karyawan. Kemudian masing-masing koperasi itu membagikannya kepada karyawan. Soal kenapa mantan karyawan tidak mendapat bagian, itu adalah keputusan masing-masing koperasi karyawan,” tutup Yusuf.
www.hukumonline.com

Kamis, 03 Oktober 2013

MP ASI dan SUSU FORMULA


Rekomendasi tentang


PEMBERIAN MAKAN BAYI PADA SITUASI DARURAT



PERNYATAAN BERSAMA UNICEF WHO IDAI
Jakarta – Indonesia 7 Januari 2005


I.  KEBIJAKAN TENTANG PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI

  Memberikan Air Susu Ibu (ASI) segera setelah lahir – dalam waktu 1 jam pertama
  Memberikan hanya ASI saja atau ASI eksklusif sejak bayi lahir sampai umur 6
bulan
  Memberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada bayi mulai umur 6 bulan
  Tetap memberikan ASI sampai anak umur 2 tahun atau lebih

II.  PEMBERIAN ASI (MENYUSUI)

  Pemberian ASI merupakan metode pemberian makan bayi yang terbaik, terutama
pada bayi umur kurang dari 6 bulan, selain juga bermanfaat bagi ibu.
  ASI mengandung semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk memenuhi
seluruh gizi bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya.
  Pada umur 6 sampai 12 bulan, ASI masih merupakan makanan utama bayi, karena
mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi. Guna memenuhi semua kebutuhan
bayi, perlu ditambah dengan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI).
  Setelah umur 1 tahun, meskipun ASI hanya bisa memenuhi 30% dari kebutuhan
bayi, akan tetapi pemberian ASI tetap dianjurkan karena masih memberikan
manfaat.
Dalam situasi darurat
~  Menyusui menjadi lebih penting karena sangat terbatasnya sarana untuk
penyiapan susu formula, seperti air bersih, bahan bakar dan kesinambungan
ketersediaan susu formula dalam jumlah yang memadai.
~  Pemberian susu formula akan meningkatkan risiko terjadinya diare,
kekurangan gizi dan kematian bayi.
~  Sumbangan susu formula dari donor, maka distribusi maupun penggunaannya
harus di monitor oleh tenaga yang terlatih, sesuai dengan beberapa prinsip
dibawah ini:
Susu formula hanya boleh diberikan pada keadaan sangat terbatas, yaitu:
Telah dilakukan penilaian terhadap status menyusui dari ibu, dan
relaktasi tidak memungkinkan.
Diberikan hanya kepada anak yang tidak dapat menyusu, misalnya: anak
piatu dll
Bagi bayi piatu dan bayi yang ibunya tidak lagi bisa menyusui,
persediaan susu formula harus dijamin selama bayi membutuhkannya.
Diusahakan agar pemberian susu formula dibawah supervisi dan
monitoring yang ketat oleh tenaga kesehatan terlatih

Ibu atau pengasuh bayi perlu diberi informasi yang memadai dan
konseling tentang cara penyajian susu formula yang aman dan praktek
pemberian makan bayi yang tepat.
Hanya susu formula yang memenuhi standar Codex Alimentarius yang
bisa diterima.
Sedapat mungkin susu formula yang di produksi oleh pabrik yang
melanggar Kode Internasional Pemasaran Susu Formula jangan/tidak
boleh diterima.
Jika ada pengecualian untuk butir diatas, pabrik tersebut sama sekali
tidak diperbolehkan mempromosikan susu formulanya.
Susu Kental Manis dan Susu cair tidak boleh diberikan kepada bayi
berumur kurang dari 12 bulan.
Susu formula diberi label dengan petunjuk yang jelas tentang cara
penyajian, masa kadaluwarsa minimal 1 tahun, dalam bahasa yang
dimengerti oleh ibu, pengasuh atau keluarga.
Botol dan dot tidak boleh di distribusikan dan tidak dianjurkan
untuk digunakan.
Pemberian susu formula hendaknya menggunakan
cangkir atau gelas.
Untuk mengurangi bahaya pemberian susu formula, beberapa hal
dibawah ini sebisa mungkin dipenuhi:
o  Gunakan cangkir atau gelas yang mudah dibersihkan, diberikan
sabun untuk mencuci.
o  Alat yang bersih untuk membuat susu dan menyimpannya.
o  Sediakan alat untuk menakar air dan susu bubuk (jangan gunakan
botol susu).
o  Bahan bakar dan air bersih yang cukup (bila memungkinkan
gunakan air dalam kemasan).
o  Kunjungan ulang untuk perawatan tambahan dan konseling.
o  Lanjutkan promosi menyusui untuk menghindari penggunaan susu
formula bagi bayi yang ibunya masih bisa menyusui.
~  Susu bubuk skim tidak boleh diberikan sebagai komoditas tunggal atau sebagai
bagian dari distribusi makanan secara umum, karena dikhawatirkan akan
digunakan sebagai pengganti ASI.
Rekomendasi tersebut diatas didasarkan pada Kode Internasional Pemasaran Susu
Formula, World Health Assembly (WHA) tahun 1994 and 1996, Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia tentang Pemasaran Pengganti ASI, dan Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia tahun 2004 tentang Pemberian ASI Eksklusif.
pada bayi di Indonesia. WHA ke 47 menyatakan ”Pada operasi penanggulangan
bencana, pemberian ASI pada bayi  harus dilindungi, dipromosikan dan didukung.
Semua sumbangan susu formula atau produk lain dalam lingkup Kode, hanya boleh
diberikan dalam keadaan terbatas”

III.  MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI)

  MP-ASI hanya boleh diberikan setelah bayi berumur 6 bulan.
 MP-ASI sebaiknya disediakan berdasarkan bahan lokal (bila memungkinkan).
  MP-ASI harus yang mudah dicerna.
  Pemberian MP-ASI disesuaikan dengan umur dan kebutuhan gizi bayi.
  MP-ASI harus mengandung kalori dan mikronutrien yang cukup.

IV. PERAWATAN DAN DUKUNGAN BAGI IBU MENYUSUI

  Ibu menyusui membutuhkan perhatian dan perawatan ekstra.
  Kondisi yang mendukung pemberian ASI eksklusif mencakup:
i.  Perawatan ibu nifas.
ii. Rangsum makanan tambahan.
iii.  Air minum untuk ibu menyusui.
iv. Tenaga yang terampil dalam konseling menyusui.

V. MENEPIS MITOS
Mitos tentang  menyusui dapat mengurangi rasa percaya diri ibu maupun dukungan
yang diterimanya. Empat mitos yang paling sering adalah:
A.
Stres menyebabkan ASI kering
Walaupun stres berat atau rasa takut dapat menyebabkan terhentinya aliran ASI,
akan tetapi keadaan ini biasanya hanya
sementara
, sebagaimana reaksi fisiologis
lainnya. Bukti menunjukkan bahwa menyusui dapat menghasilkan hormon yang
dapat meredakan ketegangan, memberikan ketenangan kepada ibu dan bayi dan
menimbulkan ikatan yang erat antara ibu dan anak.
B.
Ibu dengan gizi kurang tidak mampu menyusui
Ibu menyusui harus mendapat makanan tambahan agar dapat menyusui dengan
baik dan mempunyai kekuatan untuk juga merawat anaknya yang lebih besar. Jika
kondisi gizi ibu sangat buruk, pemberian susu formula disertai alat bantu menyusui
diharapkan dapat meningkatkan produksi ASI.
C.
Bayi dengan diare membutuhkan air atau teh.
Berhubung ASI mengandung 90% air, maka pemberian ASI eksklusif pada bayi
dengan diare biasanya tidak membutuhkan cairan tambahan seperti air gula atau
teh. Apalagi, dalam situasi bencana seringkali air telah terkontaminasi. Pada kasus
diare berat, cairan oralit (yang diberikan dengan cangkir) mungkin dibutuhkan
disamping ASI.
D.
Sekali menghentikan menyusui, tidak dapat menyusui lagi.
Jika bayi mendapat susu formula, ibu dapat menyusui kembali setelah terhenti
sementara, dengan memberikan teknik relaktasi dan dukungan yang tepat. Keadaan
ini kadang-kadang sangat vital dalam kondisi darurat